Rabu, 15 Januari 2014

pengertian psikologi anak

Psikologi anak adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itumelalui pembuahan hingga menjelang mati.

Psikologi anak sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaanfungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memilikipersamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn

Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalamperkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masaini diletakkan.Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 24 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masaini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadidua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari).Pemberian makanan dilakukan dengan penetekan atau dengan susu industri khusus. Bayi memiliki instingmenyedot, yang membuat mereka dapat mengambil susu dari buah dada. Bila sang ibu tidak bisa menyusuinya,atau tidak mau, formula bayi biasa digunakan di negara-negara Barat. Di negara lain ada yang menyewa “perawatbasah” (wet nurse) untuk menyusui bayi tersebut.Bayi tidak mampu mengatur pembuangan kotorannya, oleh karena itu digunakanlah popok. Mata uang dunia

BalitaBawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayisebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun,atau biasa digunakanperhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. Psikologi anak

Perkembangan fisik

Pertambahan berat badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita memnggunakan banyakenergi untuk bergerak.

Perkembangan psikologis


Psikomotor Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalampergerakannya (lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat,berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh danmempertahankan rentang atensi. Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti meronce, menulis,menggambar, menggunakan gerakan pincer yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk danibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanankemulutnya, mengikat tali sepatu. Aturan Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training.Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanankeinginan untuk membuang kotoran.Kognitif  * Pada periode usia ini pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa obyek yangdiaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan obyek tersebut jika proses penyembunyianterlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut. Leukemia

masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhiria melihat obyek tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untukmembuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.* Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua tahun kosa katarata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahunbalita mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasaibunya.contoh kalimatUsia 24 bulan: “Haus, minum”Usia 36 bulan:”Aku haus minta minum” Sosial dan individu Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masabalita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatanbersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran. Balita mulai memahami dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama, jenis kelamin, mulaimerasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya. Mekanisme perkembangan ego yang drastis untukmembedakan dirinya dengan individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang pribadi maupunorang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit untuk dapat berbagi dengan orang lain. Proses pembedaan diri dengan orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau empattahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk latihan untuk mandiri. psikologi anak

Pendidikan dan Perkembangan

Cara belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain serta rangsang dari lingkungannya,terutama lingkungan rumah. Terdapat pula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan belajar lebihterprogram dan terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik. Bermain

Permainan peran, melatih kemampuan pemahaman sosial, contoh: permainan sekolah, dokter-dokteran,ruman-rumahan dll

Permainan imajinasi melatih kemampuan kreativitas anak

Permainan motorik, melatih kemampuan motorik kasar dan halus.Motorik Kasar contoh: spider web, permainan palang, permainan keseimbangan dllMotorik halus: meronce, mewarnai, menyuap

Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood) Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karenapada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yanglebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD. 6.

Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood)

Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun.Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual,dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat padaaspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di manaanak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain danmelaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasukimasa keserasian untuk bersekolah. Meja Kantor

Masa Puber (Puberty) Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dantahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali padaanak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, .

Masa Dewasa Awal (Early Adulthood) Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu:Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuhdengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan,perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Alat Berat

Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood). Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yangmenyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:

Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia. wisata

Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani danprilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilakuyang baru.

Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akanmenjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).

Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masasebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadidan sosial.

Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluhtahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.



sumber :

psikologi anak

  Psikologi anak apakah perlu Anda pahami? Bukan hal yang mudah Anda menjadi orangtua, karena bisa jadi ini membuat Anda bertambah pusing dengan berbagai tingkah pola lakunya yang sulit diatur. Namun hal tersebut akan terjadi apabila Anda sulit untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan sang anak, terutama pada anak remaja.
      Terkadang psikologi anak sulit kita mengerti dan pahami apa yang mereka inginkan, terlebih lagi dengan adanya perbedaan generasi antara Anda dan anak. Mungkin inilah yang biasanya terjadi pada Anda dan anak saat berbeda pendapat dan berakhir dengan perseteruan. Tetapi perlu Anda ketahui, bahwa dengan berhasilnya Anda menjalin hubungan yang harmonis dengan anak itu merupakan suatu kunci utama Anda dalam memahami psikologi anak.
Untuk itu, diperlukan kesabaran serta bagaimana cara Anda dalam menghadapi anak terutama remaja agar mengerti dan paham apa yang mereka inginkan. Berikut tipsnya yang bisa Anda lakukan :
  1. Perjelas batas peran Anda sebagai orangtua dan teman
  2. Bedakanlah peran Anda disini saat menjadi orangtua atau bahkan menjadi teman bagi anak Anda. Di kala Anda menjadi teman bagi sang anak, biasanya akan terjadi interaksi yang menyenangkan karena anak akan menceritakan semua keluh kesahnya pada Anda. Tetapi disaat porsi Anda sebagai teman, Anda dapat menghakimi ketika mereka menceritakan masalahnya pada Anda. Sebaliknya, jika Anda berperan sebagai orangtua sikap menghakimi tidak akan mungkin Anda lakukan karena rasa sayang dan peduli Anda terhadap mereka memiliki porsi yang berbeda saat Anda menjadi seorang teman baginya. Dengan begitu disaat posisi Anda sebagai orangtua, berikanlah yang terbaik apa yang sang anak inginkan namun dengan tidak memanjakannya, tetapi memberikan porsi yang cukup untuk membuat ia mengerti.
  3. Libatkan diri Anda
  4. Cobalah untuk bisa meluangkan sedikit waktu untuk menjalin hubungan yang lebih akrab bersama dengan anak-anak Anda. Dengan Anda bisa menghabiskan waktu bersama mereka, maka tidak menutup kemungkinan jika Anda juga bisa ikut terlibat dalam kehidupan mereka, sehingga tanpa rasa takut dan cemas mereka siap untuk menghampiri Anda dengan menceritakan semua permasalahan yang mereka hadapi. Karena baginya disituasi tersebut, Andalah orangtua yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
  5. Didik anak menjadi seorang yang bertanggung jawab
  6. Memang tidak mudah untuk mendidik anak menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam hidupnya. Namun hal tersebut perlu Anda lakukan sedari dini agar mereka bisa lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Sebagai contoh, bila mereka menginginkan sesuatu haruslah dengan hasil usaha mereka sendiri tanpa mengandalkan bantuan Anda. Dengan begitu Anda bisa memberikannya upah jika mereka berhasil menjalankan usaha dan tanggung jawabnya. Tetapi jangan berikan mereka imbalan jika usaha yang mereka lakukan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Karena dengan mereka menyadari itu, maka sang anak bisa belajar bertanggung jawab dan memiliki kemandirian hingga mereka dewasa kelak.
  7. Dengarkan pendapat anak
  8. Bukan Anda saja yang ingin didengarkan oleh anak, bahkan anak Anda pun juga menginginkan Anda mendengarkan dan memahami apa yang mereka inginkan. Walaupun demikian, Anda harus tetap bisa mengerti maksud mereka dan bukan menghakimi di saat mereka melakukan kesalahan. Anda bisa dengarkan dahulu apa yang mereka utarakan, karena bisa jadi dengan kondisi anak seperti itu ia sedang membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi pelindungnya.
  9. Posisi Anda menentukan
  10. Secara tidak langsung dengan Anda mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, maka anak telah terbantu dengan keputusan yang Anda ambil dengan segala kebaikannya demi kehidupan mereka. Dengan begitu anak akan berpikir bahwa mereka kelak akan menjadi pengambil keputusan yang baik saat mereka dewasa kelak.
  11. Anda selalu ada untuk anak-anak
  12. Sebagai orangtua hal terpenting saat ini terutama di masa tumbuh kembang anak sebelum dan sesudah mereka beranjak remaja yaitu orangtua bisa menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anak-anaknya kelak. Selain itu perlu Anda ingat, bahwa dalam perkembangannya pun mereka selalu membutuhkan Anda. Dan disinilah peran penting Anda bagi anak untuk masa kembang tumbuhnya, karena yang mereka inginkan hanya Anda bisa selalu ada dan hadir dalam hidup mereka.
  13. Ikuti perkembangan anak
  14. Selain memantau perkembangan anak, Anda juga perlu mengikuti perkembangan anak lainnya seperti mengetahui berbagai aktivitas yang mereka lakukan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan di luar rumah. Tidak hanya itu, mungkin Anda juga bisa mengikuti jenis musik apa yang kini sedang mereka sukai atau bahkan nama teman-teman main mereka. Karena dengan pantauan Anda untuk mengikuti semua perkembangan dan aktivitas mereka, maka itu menjadi tanggung jawab sebagai orangtua.
  15. Fleksibel
  16. Aturan yang telah Anda berikan dan tetapkan pada sang anak, bisa Anda sedikit beri kelonggaran dalam hal pengecualian.
  17. Memiliki favorit yang sama
  18. Jangan sampai jadikan hal kecil menjadi pertengkaran bagi Anda dan anak. Dan Anda pun harus mengerti dan paham benar tentang sifat anak. Dengan Anda memiliki favorit yang sama dengan anak, berarti Anda bisa memahami mereka lebih baik terutama dalam belajar dan berbagi pengalaman menarik.
  19. Tetap bicara walaupun anak tidak mendengarkan
  20. Walaupun terkadang anak sulit untuk mendengarkan kritik dan saran dari Anda, tetaplah Anda selalu memberikan saran-saran tersebut demi kebaikan mereka. Memang sulit untuk memberitahukan hal-hal yang terkadang membuat mereka bosan, tetapi yang Anda lakukan sudah tepat. Sekilas mungkin Anda melihat mereka dengan sikap pasif yang tidak mendengarkan atau tidak mau menerima masukan dari Anda, namun jangan salah karena sikap anak ternyata jauh lebih aktif dalam beberapa hal yang mereka dengar dari Anda. Dan yang terpenting jangan pernah berhenti dan bosan untuk memberikan masukan untuk anak karena dengan begitu mereka dapat menerima segala perkataan yang Anda yang ucapkan.
Dengan mengetahui beberapa hal di atas tentunya Anda sudah bisa lebih memahami dan mengenal psikologi anak dengan baik.

tujuan pembinaan

Tujuan Pembinaan 
Untuk mengetahui fokus dan tujuan pembinaan secara operasional, maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program pembinaan sosial diberikan, segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran perubahan (misalnya; masyarakat kurang mampu) yang perlu dioptimalkan. Schuler, Hasmaeni dan Riley (Suharto, 2004) mengembangkan delapan indikator, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks pembinaan. Keberhasilan pembinaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan kemampuan kultural politis. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan, yaitu ; kekuasaan di dalam (power with in), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over) dan kekuasaan dengan (power within).
Menurut Sumodiningrat (2002, dalam Sulistyaningsih, 2004: 82) Pembinaan tidak selamanya, melainkan dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti pembinaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status mandiri. Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi, dan kemampuan secara terus menerus supaya tidak mengalami kemunduran lagi.
Menurut Wiranto (1999), pembinaan merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya bagi penduduk kategori miskin untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang produktif, sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih besar. Dengan demikian, pembinaan masyarakat pada hakekatnya diarahkan untuk meningkatkan akses bagi individu, keluarga dan kelompok masyarakat terhadap sumber daya untuk melakukan proses produksi dan kesempatan berusaha. Untuk dapat mencapai hal tersebut diperlukan berbagai upaya untuk memotivasi dalam bentuk antara lain bantuan modal dan pengembangan sumber daya manusia.
Untuk mengelola sumber daya tersebut, menurut Tikson (2001), model pembangunan (community development/CD) merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya masyarakat pedesaan. Di mana sasaran utama CD adalah menolong masyarakat untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di daerah dengan potensi dan sumber daya yang dimilikinya. Hasil akhir dari CD ini adalah terciptanya masyarakat yang mandiri atau masyarakat yang mampu menciptakan prakarsa sendiri (self propelling) dan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan (sustainable economic growth) dengan menggunakan sumber daya yang ada. 
Sejalan dengan itu, Gany (2001) juga berpendapat bahwa konsep pembinaan dapat dilihat sebagai upaya perwujudan interkoneksitas yang ada pada suatu tatanan dan atau penyempurnaan terhadap elemen tatanan yang diarahkan agar suatu tatanan dapat berkembang secara mandiri. Dengan kata lain, pembinaan adalah upaya-upaya yang diarahkan agar suatu tatanan dapat mencapai suatu kondisi yang memungkinkannya membangun dirinya sendiri.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka dalam aktivitas pembinaan terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengembangannya yaitu :
  1. Pengetahuan dasar dan keterampilan intelektual (kemampuan menganalisis hubungan sebab akibat atas setiap permasalahan yang muncul).
  2. Mendapatkan akses menuju ke sumber daya materi dan non materi guna mengembangkan produksi maupun pengembangan diri mereka.
  3. Organisasi dan manajemen yang ada di masyarakat perlu difungsikan sebagai wahana pengelolaan kegiatan kolektif pengembangan mereka.
Oleh karena itu, pembinaan adalah upaya untuk mendorong dan memotivasi sumber daya yang dimiliki serta berupaya mengembangkan dan memperkuat potensi tersebut yaitu penguatan individu dan organisasi dengan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Pembinaan masyarakat juga ditujukan untuk mengikis fenomena kemiskinan.

pengertian konsep dan tahap pembinaan


         A. Pengertian pembinaan 

Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina. Pembinaan adalah proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan baik.
Dalam pelaksanaan konsep pembinaan hendaknya didasarkan pada hal bersifat efektif dan pragmatis dalam arti dapat memberikan pemecahan persoalan yang dihadapi dengan sebaik-baiknya, dan pragmatis dalam arti mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga bermanfaat karena dapat diterapkan dalam praktek. 
Pembinaan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain untuk merubah kebiasaan yang tidak baik menjadi baik. Dalam hal ini, orang yang akan dibina adalah anak asuh. Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intektual, sikap dan perilaku professional serta kesehatan dan rohani anak asuh. Sistem pembinaan yang berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 tidak lagi sekedar mengandung aspek penjeraan belaka, tetapi juga merupakan suatu upaya untuk mewujudkan reintegrasi sosial anak binaan yaitu kesatuan hubungan binaan anak asuh, baik secara pribadi, anggota maupun sebagai insan Tuhan.       Pembinaan menurut Sudjana (2004: 209) pembinaan dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pengendalian secara terprogram.                                                                
  B. Konsep pembinaan
 Menurut Parson (Jones & Hand, 1938 : 142 ,Dalam mengasuh anak orang tua menggunakan beberapa konsep pola asuh tertentu, di antaranya : sugesti, identifikasi, dan simpati. Sugesti dapat membangun kesadaran anak yang wujudnya adalah perilaku sadar dan meningkatnya kapasitas diri pada anak, identifikasi berfungsi sebagai transformasi sikap yang terdiri dari peningkatan wawasan pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan dalam suatu pembangunan, dan identifikasi berfungsi sebagai peningkatan kemampuan intelektual, keterampilan inisiatif, kemampuan inovatif untuk kemandirian.
  C. Tahap Tahap Pembinaan.
Menurut Sumodiningrat, Pembinaan tidak selamanya, melainkan dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti pembinaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status mandiri. Sebagaimana disampaikan dimuka bahwa proses belajar dalam rangka pembinaan akan berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi : 
Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. 
Tahap Transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan, keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan. 
Tahap Peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan, keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemadirian. 
Menurut Keiffer (1981), pembinaan yang dilakukan kemudian mencakup tiga hal pokok yakni kerakyatan, kemampuan sosial politik, dam berkompetensi partisipatif (Suharto,1997:215). Parson et.al (1994:106) juga mengajukan tiga dimensi dalam pelaksanaan pembinaan tersebut yang merujuk pada :
  1. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.
  2. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.
  3. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur yang masih menekan.
Lebih lanjut Sedarmayanti menjelaskan, kata pembinaan (empowerment) mengesankan arti adanya sikap mental yang tangguh. Proses pembinaan mengandung dua kecenderungan yaitu :
  1. Kecenderungan Primer, proses pembinaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya (survival of the fittes) proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.
  2. Kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong, atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan/keberdayaan untuk menentukan yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.
Dari dua kecenderungan diatas memang selain mempengaruhi dimana agar kecenderungan primer dapat terwujud maka harus lebih sering melalui kecenderungan sekunder.
Selanjutnya Tikson dalam Sani (2000) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kegiatan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam proses pembinaan masyarakat yaitu :
1. Pengorganisasian masyarakat
Bidang ini berkenaan dengan peningkatan partisipasi masyarakat yang dapat dilakukan secara efektif melalui pengorganisasian. Masyarakat dapat diorganisasikan ke dalam beberapa bentuk, seperti organisasi kewilayahan yang luas, organisasi sektoral dan jaringannya atau aliansi dan koalisi. Organisasi-organisasi ini merupakan alat masyarakat untuk menyatakan kehendak mereka dan untuk mempengaruhi proses perubahan yang diinginkan.
2. Penguatan kelembagaan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan penguatan kemampuan organisasi yang telah ada dengan meningkatkan unsur : pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang ada termasuk didalamnya proses perguliran, manajemen, kemandirian kelompok, norma, dan nilai yang dianut organisasi agar kegiatan kolektif menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam penerapannya penguatan kelembagaan banyak dilakukan melalui pelatihan, keterampilan dan studi banding. Keterampilan dalam hal ini mencakup latihan kepemimpinan, penerapan organisasi dan manajemen keuangan, studi banding dilakukan untuk melihat kelompok di tempat lain yang telah berhasil meningkatkan produktivitas kerja organisasi.
3 Manajemen sumber daya 
Kegiatan ini untuk menjamin bahwa kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila mereka mampu mengelola sumber daya dengan baik, termasuk didalamnya adalah kegiatan-kegiatan pengembangan organisasi sosial yang dapat melakukan fungsi pelayanan sosial, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, transportasi, dan kegiatan lain yang dianggap perlu. Di samping itu organisasi ekonomi diperlukan untuk memformulasikan berbagai kegiatan ekonomi yang ada menjadi lebih beragam dan luas sehingga dapat memperluas lapangan kerja. Kegiatan konservasi dan rehabilitas lingkungan demi terciptanya pembangunan ekologi dan ekosistem juga menjadi perhatian.
Sejalan dengan hal tersebut, Ohama (2001) secara operasional menjelaskan dua unsur pembangunan yang sangat fundamental dalam kaitannya dengan pembinaan masyarakat lokal yaitu : 
Sumber daya, dalam hal ini pemanfaatan/pengelolaan sumber daya fisik, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan tekhnologi. 
Organisasi sebagai pelaku. Norma, nilai yang membatasi/mengatur anggota dalam pencapaian tujuan 

3. Strategi dan Prinsip Pembinaan
Parson et.al (1994:112-113) menyatakan bahwa proses pembinaan umumnya dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan bahwa proses pembinaan terjadi dalam relasi satu lawan satu antara pekerja sosial dan klien (masyarakat) dalam setting pertolongan perseorangan. Dalam konteks pekejaan sosial pembinaan dapat dilakukan melalui :
  1. Asas Mikro, pembinaan melalui bimbingan tujuannya membimbing atau melatih masyarakat dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan. Model yang sering disebut pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach).
  2. Asas Mezzo, pembinaan dilakukan pada sekelompok klien (masyarakat), metode ini dilakukan dengan menggunakan kelompok, media intervensi, tujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menghadapi permasalahan.
  3. Asas Makro, pendekatan sistem besar (large system strategy) perumusan kebijakan, perencanaan sosial, aksi sosial, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik. Metode ini memandang kilen sebagai orang memiliki kompetensi.
Menurut beberapa penulis seperti, Solomon (1976), Rappaport (1981-1984), Pinderhughes (1983), Swift (1984), Swift and Lenn (1987), Week,Rapp,Sulivan dan kisthardt (1989), terdapat beberapa prinsip pembinaan menurut perspektif sosial (Suharto, 1997:216-217), Yaitu : 
Pembinaan adalah sebuah proses kolaboratif 
Proses pembinaan menempatkan masyarakat sebagai aktor subjek yang berkompeten 
kompetisi diperoleh atau dipertajam melalui pengalaman hidup. 
solusi-solusi yang berasal dari situasi khusus 
jaringan-jaringan sosial informal sebagai sumber dukungan 
masyarakat harus berpartisipasi dalam pembinaan 
keberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber secara efektif dan efisien. 
proses pembinaan bersifat dinamis, sinergis, evolutif. 
Dari pandangan mengenai pembangunan masyarakat memperjelas bahwa sasaran dari pembangunan masyarakat adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hidup yang lebih baik. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencapai pembangunan masyarakat (Salman, 2005) antara lain;
  • Pendekatan self help (menolong diri sendiri), masyarakat dapat meningkatkan dan memperbaiki kondisi sosialnya. Anggapan dalam pendekatan ini bahwa masyarakat dapat, akan, dan seharusnya berkolaborasi dalam memecahkan masalahnya.
  • Pendekatan technical assistance (bantuan teknis), bahwa struktur dapat mempengaruhi perilaku, anggapan dalam pendekatan ini yakni dengan memberikan bantuan teknis seperti teknologi, informasi, atau cara berfikir sehingga dapat saling bekerja sama dengan masyarakat.
  • Pendekatan conflict (konflik), yakni masyarakat dipolarisasikan dalam bentuk kelompok-kelompok untuk kemudian mengembangkan dirinya dalam mendapatkan sumber daya dalam rangka memperbaiki kondisi ekonominya.