Psikologi anak adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan
dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental manusia
yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itumelalui pembuahan hingga
menjelang mati.
Psikologi anak sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan
perbedaanfungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana
proses berpikir pada anak-anak, memilikipersamaan dan perbedaan, dan
bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini
dianggap sebagai periode kritis dalamperkembangan kepribadian karena
merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada
masaini diletakkan.Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 24
bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masaini manusia sangat
lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian
bayi dibagi menjadidua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama
hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari).Pemberian makanan dilakukan
dengan penetekan atau dengan susu industri khusus. Bayi memiliki
instingmenyedot, yang membuat mereka dapat mengambil susu dari buah
dada. Bila sang ibu tidak bisa menyusuinya,atau tidak mau, formula bayi
biasa digunakan di negara-negara Barat. Di negara lain ada yang menyewa
“perawatbasah” (wet nurse) untuk menyusui bayi tersebut.Bayi tidak mampu
mengatur pembuangan kotorannya, oleh karena itu digunakanlah popok.
Mata uang dunia
BalitaBawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan
salah satu periode usia manusia setelah bayisebelum anak awal. Rentang
usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun,atau biasa
digunakanperhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini
disebut juga sebagai usia prasekolah. Psikologi anak
Perkembangan fisik
Pertambahan berat badan menurun, terutama diawal balita. Hal ini terjadi karena balita memnggunakan banyakenergi untuk bergerak.
Perkembangan psikologis
Psikomotor Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan
psikomotor balita yang mulai terampil dalampergerakannya (lokomotion).
Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat,
melompat,berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk
mengelola keseimbangan tubuh danmempertahankan rentang atensi. Pada
akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih
seperti meronce, menulis,menggambar, menggunakan gerakan pincer yaitu
memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk danibu jari
seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan
menyuapkan makanankemulutnya, mengikat tali sepatu. Aturan Pada masa
balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa
disebut sebagai toilet training.Freud mengatakan bahwa pada usia ini
individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses
penahanankeinginan untuk membuang kotoran.Kognitif * Pada periode usia
ini pemahaman terhadap obyek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa
obyek yangdiaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan
obyek tersebut jika proses penyembunyianterlihat oleh mereka. Akan
tetapi jika prose penghilangan obyek tidak terlihat, balita mengetahui
benda tersebut. Leukemia
masih ada, namun tidak mengetahui dengan tepat letak obyek tersebut.
Balita akan mencari pada tempat terakhiria melihat obyek tersebut. Oleh
karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan
untukmembuat prediksi tempat persembunyian obyek sulap.* Kemampuan
bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu
usia dua tahun kosa katarata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima
tahun telah menjadi diatas 1000 kosa kata. Pada usia tiga tahunbalita
mulai berbicara dengan kalimat sederhana berisi tiga kata dan mulai
mempelajari tata bahasa dari bahasaibunya.contoh kalimatUsia 24 bulan:
“Haus, minum”Usia 36 bulan:”Aku haus minta minum” Sosial dan individu
Pada periode usia ini balita mulai belajar berinteraksi dengan
lingkungan sosial diluar keluarga, pada awal masabalita, bermain bersama
berarti bersama-sama berada pada suatu tempat dengan sebaya, namun
tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa
balita, bermain bersama berarti melakukan kegiatanbersama-sama dengan
melibatkan aturan permainan dan pembagian peran. Balita mulai memahami
dirinya sebagai individu yang memiliki atribut tertentu seperti nama,
jenis kelamin, mulaimerasa berbeda dengan orang lain dilingkungannya.
Mekanisme perkembangan ego yang drastis untukmembedakan dirinya dengan
individu lain ditandai oleh kepemilikan yang tinggi terhadap barang
pribadi maupunorang signifikannya sehingga pada usia ini balita sulit
untuk dapat berbagi dengan orang lain. Proses pembedaan diri dengan
orang lain atau individuasi juga menyebabkan anak pada usia tiga atau
empattahun memasuki periode negativistik sebagai salah satu bentuk
latihan untuk mandiri. psikologi anak
Pendidikan dan Perkembangan
Cara belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain
serta rangsang dari lingkungannya,terutama lingkungan rumah. Terdapat
pula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan belajar
lebihterprogram dan terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik.
Bermain
Permainan peran, melatih kemampuan pemahaman sosial, contoh: permainan sekolah, dokter-dokteran,ruman-rumahan dll
Permainan imajinasi melatih kemampuan kreativitas anak
Permainan motorik, melatih kemampuan motorik kasar dan halus.Motorik
Kasar contoh: spider web, permainan palang, permainan keseimbangan
dllMotorik halus: meronce, mewarnai, menyuap
Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood) Awal masa kanak-kanak berlangsung
dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok
karenapada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yanglebih tinggi yang diperlukan
untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD. 6.
Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood)
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6
tahun sampai umur 12 tahun.Selanjutnya Kohnstam menamakan masa
kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa
intelektual,dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah dan perkembangannya berpusat padaaspek intelek. Adapun Erikson
menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di
manaanak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang
dapat timbul dari orang lain danmelaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu.
Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasukimasa
keserasian untuk bersekolah. Meja Kantor
Masa Puber (Puberty) Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih
Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dantahun-tahun awal
masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau
16,0.Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa
puber adalah haid yang pertama kali padaanak perempuan dan basah malam
pada anak laki-laki.Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa
puber, .
Masa Dewasa Awal (Early Adulthood) Masa dewasa adalah periode yang
paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode
yaitu:Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa
pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur60,0. dan masa akhir atau usia
lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.Masa dewasa awal adalah masa
pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang
penuhdengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial,
periode komitmen dan masa ketergantungan,perubahan nilai-nilai,
kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Alat Berat
Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood). Masa dewasa madya ini berlangsung
dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri
yangmenyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia. wisata
Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani danprilaku masa dewasanya dan memasuki
suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilakuyang
baru.
Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia
madya ini orang akanmenjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti
(stagnasi).
Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masasebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadidan sosial.
Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).Usia lanjut adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluhtahun
sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik
dan psikologis yang semakin menurun.
sumber :
ilmu bimbingan dan konseling
Rabu, 15 Januari 2014
psikologi anak
Psikologi anak
apakah perlu Anda pahami? Bukan hal yang mudah Anda menjadi orangtua,
karena bisa jadi ini membuat Anda bertambah pusing dengan berbagai
tingkah pola lakunya yang sulit diatur. Namun hal tersebut akan terjadi
apabila Anda sulit untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan sang
anak, terutama pada anak remaja.
Terkadang psikologi anak sulit kita
mengerti dan pahami apa yang mereka inginkan, terlebih lagi dengan
adanya perbedaan generasi antara Anda dan anak. Mungkin inilah yang
biasanya terjadi pada Anda dan anak saat berbeda pendapat dan berakhir
dengan perseteruan. Tetapi perlu Anda ketahui, bahwa dengan berhasilnya
Anda menjalin hubungan yang harmonis dengan anak itu merupakan suatu
kunci utama Anda dalam memahami psikologi anak.
Untuk itu, diperlukan kesabaran serta bagaimana cara
Anda dalam menghadapi anak terutama remaja agar mengerti dan paham apa
yang mereka inginkan. Berikut tipsnya yang bisa Anda lakukan :
- Perjelas batas peran Anda sebagai orangtua dan teman Bedakanlah peran Anda disini saat menjadi orangtua atau bahkan menjadi teman bagi anak Anda. Di kala Anda menjadi teman bagi sang anak, biasanya akan terjadi interaksi yang menyenangkan karena anak akan menceritakan semua keluh kesahnya pada Anda. Tetapi disaat porsi Anda sebagai teman, Anda dapat menghakimi ketika mereka menceritakan masalahnya pada Anda. Sebaliknya, jika Anda berperan sebagai orangtua sikap menghakimi tidak akan mungkin Anda lakukan karena rasa sayang dan peduli Anda terhadap mereka memiliki porsi yang berbeda saat Anda menjadi seorang teman baginya. Dengan begitu disaat posisi Anda sebagai orangtua, berikanlah yang terbaik apa yang sang anak inginkan namun dengan tidak memanjakannya, tetapi memberikan porsi yang cukup untuk membuat ia mengerti.
- Libatkan diri Anda Cobalah untuk bisa meluangkan sedikit waktu untuk menjalin hubungan yang lebih akrab bersama dengan anak-anak Anda. Dengan Anda bisa menghabiskan waktu bersama mereka, maka tidak menutup kemungkinan jika Anda juga bisa ikut terlibat dalam kehidupan mereka, sehingga tanpa rasa takut dan cemas mereka siap untuk menghampiri Anda dengan menceritakan semua permasalahan yang mereka hadapi. Karena baginya disituasi tersebut, Andalah orangtua yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
- Didik anak menjadi seorang yang bertanggung jawab Memang tidak mudah untuk mendidik anak menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam hidupnya. Namun hal tersebut perlu Anda lakukan sedari dini agar mereka bisa lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Sebagai contoh, bila mereka menginginkan sesuatu haruslah dengan hasil usaha mereka sendiri tanpa mengandalkan bantuan Anda. Dengan begitu Anda bisa memberikannya upah jika mereka berhasil menjalankan usaha dan tanggung jawabnya. Tetapi jangan berikan mereka imbalan jika usaha yang mereka lakukan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Karena dengan mereka menyadari itu, maka sang anak bisa belajar bertanggung jawab dan memiliki kemandirian hingga mereka dewasa kelak.
- Dengarkan pendapat anak Bukan Anda saja yang ingin didengarkan oleh anak, bahkan anak Anda pun juga menginginkan Anda mendengarkan dan memahami apa yang mereka inginkan. Walaupun demikian, Anda harus tetap bisa mengerti maksud mereka dan bukan menghakimi di saat mereka melakukan kesalahan. Anda bisa dengarkan dahulu apa yang mereka utarakan, karena bisa jadi dengan kondisi anak seperti itu ia sedang membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi pelindungnya.
- Posisi Anda menentukan Secara tidak langsung dengan Anda mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, maka anak telah terbantu dengan keputusan yang Anda ambil dengan segala kebaikannya demi kehidupan mereka. Dengan begitu anak akan berpikir bahwa mereka kelak akan menjadi pengambil keputusan yang baik saat mereka dewasa kelak.
- Anda selalu ada untuk anak-anak Sebagai orangtua hal terpenting saat ini terutama di masa tumbuh kembang anak sebelum dan sesudah mereka beranjak remaja yaitu orangtua bisa menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anak-anaknya kelak. Selain itu perlu Anda ingat, bahwa dalam perkembangannya pun mereka selalu membutuhkan Anda. Dan disinilah peran penting Anda bagi anak untuk masa kembang tumbuhnya, karena yang mereka inginkan hanya Anda bisa selalu ada dan hadir dalam hidup mereka.
- Ikuti perkembangan anak Selain memantau perkembangan anak, Anda juga perlu mengikuti perkembangan anak lainnya seperti mengetahui berbagai aktivitas yang mereka lakukan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan di luar rumah. Tidak hanya itu, mungkin Anda juga bisa mengikuti jenis musik apa yang kini sedang mereka sukai atau bahkan nama teman-teman main mereka. Karena dengan pantauan Anda untuk mengikuti semua perkembangan dan aktivitas mereka, maka itu menjadi tanggung jawab sebagai orangtua.
- Fleksibel Aturan yang telah Anda berikan dan tetapkan pada sang anak, bisa Anda sedikit beri kelonggaran dalam hal pengecualian.
- Memiliki favorit yang sama Jangan sampai jadikan hal kecil menjadi pertengkaran bagi Anda dan anak. Dan Anda pun harus mengerti dan paham benar tentang sifat anak. Dengan Anda memiliki favorit yang sama dengan anak, berarti Anda bisa memahami mereka lebih baik terutama dalam belajar dan berbagi pengalaman menarik.
- Tetap bicara walaupun anak tidak mendengarkan Walaupun terkadang anak sulit untuk mendengarkan kritik dan saran dari Anda, tetaplah Anda selalu memberikan saran-saran tersebut demi kebaikan mereka. Memang sulit untuk memberitahukan hal-hal yang terkadang membuat mereka bosan, tetapi yang Anda lakukan sudah tepat. Sekilas mungkin Anda melihat mereka dengan sikap pasif yang tidak mendengarkan atau tidak mau menerima masukan dari Anda, namun jangan salah karena sikap anak ternyata jauh lebih aktif dalam beberapa hal yang mereka dengar dari Anda. Dan yang terpenting jangan pernah berhenti dan bosan untuk memberikan masukan untuk anak karena dengan begitu mereka dapat menerima segala perkataan yang Anda yang ucapkan.
Dengan mengetahui beberapa hal di atas tentunya Anda sudah bisa lebih memahami dan mengenal psikologi anak dengan baik.
tujuan pembinaan
Tujuan Pembinaan
Untuk mengetahui fokus dan tujuan pembinaan secara operasional, maka
perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang menunjukkan
seseorang itu berdaya atau tidak. Sehingga ketika sebuah program
pembinaan sosial diberikan, segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada
aspek-aspek apa saja dari sasaran perubahan (misalnya; masyarakat kurang
mampu) yang perlu dioptimalkan. Schuler, Hasmaeni dan Riley (Suharto,
2004) mengembangkan delapan indikator, yang mereka sebut sebagai
empowerment index atau indeks pembinaan. Keberhasilan pembinaan
masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut
kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, dan
kemampuan kultural politis. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat
dimensi kekuasaan, yaitu ; kekuasaan di dalam (power with in),
kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over) dan kekuasaan
dengan (power within).
Menurut Sumodiningrat (2002, dalam Sulistyaningsih, 2004: 82) Pembinaan
tidak selamanya, melainkan dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga
agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti pembinaan
melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status mandiri.
Meskipun demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap
dilakukan pemeliharaan semangat, kondisi, dan kemampuan secara terus
menerus supaya tidak mengalami kemunduran lagi.
Menurut Wiranto (1999), pembinaan merupakan upaya untuk meningkatkan
kapasitas masyarakat dan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya bagi
penduduk kategori miskin untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang
produktif, sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi
dan pendapatan yang lebih besar. Dengan demikian, pembinaan masyarakat
pada hakekatnya diarahkan untuk meningkatkan akses bagi individu,
keluarga dan kelompok masyarakat terhadap sumber daya untuk melakukan
proses produksi dan kesempatan berusaha. Untuk dapat mencapai hal
tersebut diperlukan berbagai upaya untuk memotivasi dalam bentuk antara
lain bantuan modal dan pengembangan sumber daya manusia.
Untuk mengelola sumber daya tersebut, menurut Tikson (2001), model
pembangunan (community development/CD) merupakan alternatif yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya masyarakat pedesaan. Di
mana sasaran utama CD adalah menolong masyarakat untuk meningkatkan
kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di daerah dengan potensi dan
sumber daya yang dimilikinya. Hasil akhir dari CD ini adalah terciptanya
masyarakat yang mandiri atau masyarakat yang mampu menciptakan prakarsa
sendiri (self propelling) dan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan
lingkungan (sustainable economic growth) dengan menggunakan sumber daya
yang ada.
Sejalan dengan itu, Gany (2001) juga berpendapat bahwa konsep pembinaan
dapat dilihat sebagai upaya perwujudan interkoneksitas yang ada pada
suatu tatanan dan atau penyempurnaan terhadap elemen tatanan yang
diarahkan agar suatu tatanan dapat berkembang secara mandiri. Dengan
kata lain, pembinaan adalah upaya-upaya yang diarahkan agar suatu
tatanan dapat mencapai suatu kondisi yang memungkinkannya membangun
dirinya sendiri.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka dalam aktivitas pembinaan
terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengembangannya
yaitu :
- Pengetahuan dasar dan keterampilan intelektual (kemampuan menganalisis hubungan sebab akibat atas setiap permasalahan yang muncul).
- Mendapatkan akses menuju ke sumber daya materi dan non materi guna mengembangkan produksi maupun pengembangan diri mereka.
- Organisasi dan manajemen yang ada di masyarakat perlu difungsikan sebagai wahana pengelolaan kegiatan kolektif pengembangan mereka.
Oleh karena itu, pembinaan adalah upaya untuk mendorong dan memotivasi
sumber daya yang dimiliki serta berupaya mengembangkan dan memperkuat
potensi tersebut yaitu penguatan individu dan organisasi dengan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Pembinaan masyarakat
juga ditujukan untuk mengikis fenomena kemiskinan.
pengertian konsep dan tahap pembinaan
A. Pengertian pembinaan
Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina. Pembinaan
adalah proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan
tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan baik.
Dalam pelaksanaan konsep pembinaan hendaknya didasarkan pada hal
bersifat efektif dan pragmatis dalam arti dapat memberikan pemecahan
persoalan yang dihadapi dengan sebaik-baiknya, dan pragmatis dalam arti
mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga
bermanfaat karena dapat diterapkan dalam praktek.
Pembinaan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang kepada orang lain untuk merubah kebiasaan yang tidak baik
menjadi baik. Dalam hal ini, orang yang akan dibina adalah anak asuh. Pembinaan
adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, intektual, sikap dan perilaku professional serta kesehatan dan rohani anak
asuh. Sistem pembinaan yang berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
tidak lagi sekedar mengandung aspek penjeraan belaka, tetapi juga merupakan
suatu upaya untuk mewujudkan reintegrasi sosial anak binaan yaitu kesatuan
hubungan binaan anak asuh, baik secara pribadi, anggota maupun sebagai insan
Tuhan. Pembinaan menurut Sudjana
(2004: 209) pembinaan dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pengendalian
secara terprogram.
B. Konsep pembinaan
Menurut Parson (Jones & Hand, 1938 : 142 ,Dalam mengasuh anak orang tua menggunakan beberapa konsep pola asuh
tertentu, di antaranya : sugesti, identifikasi, dan simpati. Sugesti dapat
membangun kesadaran anak yang wujudnya adalah perilaku sadar dan meningkatnya
kapasitas diri pada anak, identifikasi berfungsi sebagai transformasi sikap
yang terdiri dari peningkatan wawasan pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan
dalam suatu pembangunan, dan identifikasi berfungsi sebagai peningkatan kemampuan intelektual, keterampilan
inisiatif, kemampuan inovatif untuk kemandirian.
C. Tahap Tahap Pembinaan.
Menurut Sumodiningrat, Pembinaan tidak selamanya, melainkan dilepas
untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat
dari pendapat tersebut berarti pembinaan melalui suatu masa proses
belajar, hingga mencapai status mandiri. Sebagaimana disampaikan dimuka
bahwa proses belajar dalam rangka pembinaan akan berlangsung secara
bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi :
Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan
peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
Tahap Transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan,
keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar
sehingga dapat mengambil peran di dalam pembangunan.
Tahap Peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan, keterampilan
sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk
mengantarkan pada kemadirian.
Menurut Keiffer (1981), pembinaan yang dilakukan kemudian mencakup tiga
hal pokok yakni kerakyatan, kemampuan sosial politik, dam berkompetensi
partisipatif (Suharto,1997:215). Parson et.al (1994:106) juga mengajukan
tiga dimensi dalam pelaksanaan pembinaan tersebut yang merujuk pada :
- Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.
- Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.
- Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur yang masih menekan.
Lebih lanjut Sedarmayanti menjelaskan, kata pembinaan (empowerment)
mengesankan arti adanya sikap mental yang tangguh. Proses pembinaan
mengandung dua kecenderungan yaitu :
- Kecenderungan Primer, proses pembinaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya (survival of the fittes) proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.
- Kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong, atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan/keberdayaan untuk menentukan yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.
Dari dua kecenderungan diatas memang selain mempengaruhi dimana agar
kecenderungan primer dapat terwujud maka harus lebih sering melalui
kecenderungan sekunder.
Selanjutnya Tikson dalam Sani (2000) menjelaskan bahwa terdapat beberapa
kegiatan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam proses pembinaan
masyarakat yaitu :
1. Pengorganisasian masyarakat
Bidang ini berkenaan dengan peningkatan partisipasi masyarakat yang
dapat dilakukan secara efektif melalui pengorganisasian. Masyarakat
dapat diorganisasikan ke dalam beberapa bentuk, seperti organisasi
kewilayahan yang luas, organisasi sektoral dan jaringannya atau aliansi
dan koalisi. Organisasi-organisasi ini merupakan alat masyarakat untuk
menyatakan kehendak mereka dan untuk mempengaruhi proses perubahan yang
diinginkan.
2. Penguatan kelembagaan
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan penguatan kemampuan organisasi yang
telah ada dengan meningkatkan unsur : pengetahuan, keterampilan, dan
sumber daya yang ada termasuk didalamnya proses perguliran, manajemen,
kemandirian kelompok, norma, dan nilai yang dianut organisasi agar
kegiatan kolektif menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam penerapannya
penguatan kelembagaan banyak dilakukan melalui pelatihan, keterampilan
dan studi banding. Keterampilan dalam hal ini mencakup latihan
kepemimpinan, penerapan organisasi dan manajemen keuangan, studi banding
dilakukan untuk melihat kelompok di tempat lain yang telah berhasil
meningkatkan produktivitas kerja organisasi.
3 Manajemen sumber daya
Kegiatan ini untuk menjamin bahwa kesejahteraan masyarakat dapat
ditingkatkan apabila mereka mampu mengelola sumber daya dengan baik,
termasuk didalamnya adalah kegiatan-kegiatan pengembangan organisasi
sosial yang dapat melakukan fungsi pelayanan sosial, seperti perumahan,
pendidikan, kesehatan, rekreasi, transportasi, dan kegiatan lain yang
dianggap perlu. Di samping itu organisasi ekonomi diperlukan untuk
memformulasikan berbagai kegiatan ekonomi yang ada menjadi lebih beragam
dan luas sehingga dapat memperluas lapangan kerja. Kegiatan konservasi
dan rehabilitas lingkungan demi terciptanya pembangunan ekologi dan
ekosistem juga menjadi perhatian.
Sejalan dengan hal tersebut, Ohama (2001) secara operasional menjelaskan
dua unsur pembangunan yang sangat fundamental dalam kaitannya dengan
pembinaan masyarakat lokal yaitu :
Sumber daya, dalam hal ini pemanfaatan/pengelolaan sumber daya fisik,
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan tekhnologi.
Organisasi sebagai pelaku. Norma, nilai yang membatasi/mengatur anggota dalam pencapaian tujuan
3. Strategi dan Prinsip Pembinaan
Parson et.al (1994:112-113) menyatakan bahwa proses pembinaan umumnya
dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang
menyatakan bahwa proses pembinaan terjadi dalam relasi satu lawan satu
antara pekerja sosial dan klien (masyarakat) dalam setting pertolongan
perseorangan. Dalam konteks pekejaan sosial pembinaan dapat dilakukan
melalui :
- Asas Mikro, pembinaan melalui bimbingan tujuannya membimbing atau melatih masyarakat dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan. Model yang sering disebut pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach).
- Asas Mezzo, pembinaan dilakukan pada sekelompok klien (masyarakat), metode ini dilakukan dengan menggunakan kelompok, media intervensi, tujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menghadapi permasalahan.
- Asas Makro, pendekatan sistem besar (large system strategy) perumusan kebijakan, perencanaan sosial, aksi sosial, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik. Metode ini memandang kilen sebagai orang memiliki kompetensi.
Menurut beberapa penulis seperti, Solomon (1976), Rappaport (1981-1984),
Pinderhughes (1983), Swift (1984), Swift and Lenn (1987),
Week,Rapp,Sulivan dan kisthardt (1989), terdapat beberapa prinsip
pembinaan menurut perspektif sosial (Suharto, 1997:216-217), Yaitu :
Pembinaan adalah sebuah proses kolaboratif
Proses pembinaan menempatkan masyarakat sebagai aktor subjek yang berkompeten
kompetisi diperoleh atau dipertajam melalui pengalaman hidup.
solusi-solusi yang berasal dari situasi khusus
jaringan-jaringan sosial informal sebagai sumber dukungan
masyarakat harus berpartisipasi dalam pembinaan
keberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber secara efektif dan efisien.
proses pembinaan bersifat dinamis, sinergis, evolutif.
Dari pandangan mengenai pembangunan masyarakat memperjelas bahwa sasaran
dari pembangunan masyarakat adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk
mencapai hidup yang lebih baik. Ada beberapa pendekatan yang dapat
dilakukan untuk mencapai pembangunan masyarakat (Salman, 2005) antara
lain;
- Pendekatan self help (menolong diri sendiri), masyarakat dapat meningkatkan dan memperbaiki kondisi sosialnya. Anggapan dalam pendekatan ini bahwa masyarakat dapat, akan, dan seharusnya berkolaborasi dalam memecahkan masalahnya.
- Pendekatan technical assistance (bantuan teknis), bahwa struktur dapat mempengaruhi perilaku, anggapan dalam pendekatan ini yakni dengan memberikan bantuan teknis seperti teknologi, informasi, atau cara berfikir sehingga dapat saling bekerja sama dengan masyarakat.
- Pendekatan conflict (konflik), yakni masyarakat dipolarisasikan dalam bentuk kelompok-kelompok untuk kemudian mengembangkan dirinya dalam mendapatkan sumber daya dalam rangka memperbaiki kondisi ekonominya.
Langganan:
Postingan (Atom)